Tentang Amanah

Dalam beberapa hari terahir ini kesibukan saya di tempat pengabdian cukup menyita waktu, selain tugas sebagai pendidik yang sudah terjadwal, tugas harian dalam bidang administrasi di lembaga pendidikan ini terkadang membuat beberapa agenda lumayan padat, belum lagi amanah menjadi panitia penerimaan santri baru yang juga cukup menyita waktu dan fikiran.

Hal ini sebenarnya tidak terlalu saya permasalahkan, namun terkadang saya harus berbagi pengertian dengan istri akibat waktu untuk keluarga yang terkurangi. Jadwal pulang dari tempat bekerja adalah selepas sholat Ashar, namun tidak jarang saya tiba di rumah hingga menjelang atau bahkan selepas sholat Maghrib. Untung saja, istri saya cukup memahami pekerjaan yang saya jalani, barangkali inilah saat yang tepat saya harus menyatakan bahwa dialah wanita yang paling mengerti tentang kondisi saya saat ini, I Love You Ading.

Sebagai manusia yang menjalani hidup di dunia, pastinya kita diberikan amanah, entah itu sebuah tugas dari pekerjaan kita, atau tanggungjawab lain yang berasal dari orang lain. Kalau kita lihat, pada masa sekarang ini semakin banyak orang yang melalaikan sebuah amanah, entah itu amanah yang kecil maupun besar. Terkadang mereka harga diri dan nama baiknya dengan tidak menjalankan amanah yang sudah diembannya. Jabatan juga adalah amanah, seorang Bupati, Walikota, Gubernur, Presiden dan pejabat lain menerima amanah dan tanggunjawab yang harus dijalankan sesuai dengan semestiny.  Namun terkadang diantara mereka masih banyak yang lupa, bahkan terkesan tidak peduli dengan amanah yang diterimanya.

Bukankah setiap dari kita akan dimintai pertanggunjawaban, itulah yang menjadi dasar saya mengapa harus memegang teguh setiap amanah yang dibebankan kepada saya. Saya begitu takut apabila nanti dikemudian hari kita akan dimintai pertanggunjawaban dari apa yang sudah pernah kita lakukan, terkait dengan tugas, tanggungjawab dan amanah yang dibebankan kepada saya, sungguh terhadap hal ini saya tidak ingin menjadi pribadi yang tidak amanah.

Secara syar’i, amanah bermakna: menunaikan apa-apa yang dititipkan atau dipercayakan. Itulah makna yang terkandung dalam firman Allah swt.: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58)Semoga kita menjadi pribadi yang tetap amanah…. 

Tentang Mas Odjie

Pendidik di Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta
Pos ini dipublikasikan di CORETAN, INSPIRATIF, Tak Berkategori. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar